Saturday, May 23, 2009

Sajak-sajak Badui U. Subhan


KORAN TEMPO, MINGGU, 28 DESEMBER 2008

KEPADA NIETZSCHE

barangkali ada benarnya
cahaya adalah senjata para tiran
sebab itu puisi kerap berkelana
di ruang-ruang sempit lagi gulita

depok, 2008


KAFE SUFI

hanya dengan secangkir kopi syariat
akan kau cium harumnya aroma surgawi
seruput saja, tandaskan, meski tanpa gula
lupakan manisnya segala muslihat duniawi
seraya berpusing menari di lantai makrifat

depok, 2008


TENTANG GUGUR

daun-daun yang segera gugur
tak pernah pamit kepada ranting
namun pucuk-pucuk kecil selalu tahu
apatah sunyi di saat genting

depok, 2008


CEMAS

setiap rampung terhitung
kerikil-kerikil itu menjelma gunung
kian jauh puncak terpijak
kian kaku kaki beranjak

depok, 2008


BANDUNG-JOGJA: HARI TINGGAL ESOK

--muram batu

kita tak sedang membicarakan rambut
yang sebentar lagi berubah warna
sebaiknya kita segera mencari kasut,
ransel besar, dan tiket kereta
kita tak perlu lagi membicarakan rambut
sebab ia tak termasuk dalam agenda

bandung-depok, 2008


No comments: