Thursday, January 14, 2010

Hari lahir...



Hujan yang terus menderas di kota kecilku... mengiringi jelang 30 tahunku... alam seperti mengerti betapa ku mencintai hujan, agak paradoks karena ku juga sangat menyukai senja... senja tidak akan mempersembahkan tarian jingganya bila hujan mengguyur tentunya...
Tapi, rasa syukurku tak menyurut... ketika jiwa-jiwa menyapaku dengan kata-kata selamat... apa sebetulnya yang ingin mereka sampaikan dengan ucapan selamat itu??
Bukankah harusnya yang ada adalah ucapan berduka, dimana umurku makin berkurang?
Tapi, normalnya hari kelahiran dirayakan dengan bahagia... bukan begitu?
Bahagia karena apa? bukankah makin sedikit waktu kita di dunia ini dengan bertambahnya umur? Bukankah makin sedikit waktu yg kita miliki untuk menikmati hidup? itu juga kalau kita diberikan anugrah untuk bisa menikmati hidup, karena terus terang sulit sekali untuk melakukannya. Kalau teman-teman ada yg punya rumus bagaimana menikmati hidup, silahkan aku diberikan penerangan...
Tapi, semua ucapan itu adalah doá, dimana akan terangkai dan menyatu dengan alam semesta... aku merasa tidak pantas mendapatkannya... tapi berharap doa-doa itu akan mengkristal dan menjelma..
terima kasih semuanya...

Hari ini agak lebih spesial dari hari-hari kelahiranku sebelumnya... bagiku...
Karena kini aku agak lebih tersadar untuk "hidup"
Loh, apakah selama ini ku merasa tidak hidup? Bagaimana memang seharusnya manusia memahami hidup? setelah bisa memahami bagaimana menjalani hidup itu sendiri? Halah... makin bingung jadinya...
Ku juga memberanikan diri untuk berjanji pada diriku untuk membahagiakan diriku. Itu kulakukan karena selama ini ku sangat kurang membuat diriku bahagia. Masih sering terdengar keluhan-keluhan keluar dari mulutku, masih sering tubuhku tersakiti karena kelalaianku. Tubuh yang cuma pinjaman ini, yang harus dirawat dan dijaga sangat sering tidak kuperhatikan. Belum lagi jiwa rapuh yang dipaksa untuk menjadi "äku". Sudah lama aku tidak mengajaknya berdialog untuk membuat keputusan-keputusan dalam hidupku. Aku terlalu egois dan naif, merasa bahwa aku mampu dan kuat.
Pada akhirnya adalah aku kelelahan...
Ku berjanji untuk menjadikan diriku "ütuh", tidak lagi hanya fragmen-fragmen yang lusuh dan tak berbentuk...

Hujan masih saja menderas... malam mengulung... dingin menelusup...
biarlah tubuhku basah... beku... malam ini...
biarlah jiwaku merapat... gigil... ... malam ini...
bersatulah... berpeluklah...
sinar mentari akan membangunkanmu...
alam akan menyadarkanmu...
dan kita akan hidup.... sekali lagi...
kali ini harus berarti...


~Bogor, 14 jan 2010~

photo 1 & 2: taken from google

Wednesday, January 13, 2010

Dalam Doa


Aku mencintainya Tuhan
karenanya aku membebaskan dirinya
Kubiarkan dia membubung
melewati batas langit tertinggi
Kubiarkan dia menyelam
Melewati batas lubuk terdalam

Aku mencintainya Tuhan
karenanya berikan aku kekuatan
untuk membebaskan diriku
dari segala rasa yang membakarku
Berikan kesabaran
untuk memberikan diriku kesempatan dicintai juga olehnya

Aku mencintainya Tuhan
Karenanya berikan kami waktu
untuk sama-sama menyadari arti diri
Berikan kami kejujuran
agar tak saling menyakiti
Berikan kami keikhlasan
agar tak saling mengikat hati

Aku mencintainya Tuhan
Karenanya berikan dia keberanian untuk menghadapi yang tanda Tanya
Berikan dia pemahaman bahwa malam akan menjadi indah bila bulan meneranginya
Bahwa mawar mempunyai duri yang melindunginya
Bahwa rumput liar mempunyai embun yang menyegarkannya
Bahwa ombak mempunyai pantai yang menyambutnya
Bahwa dibalik hitam ada putih yang menyempurnakannya

Tapi sesungguhnya, ya Tuhanku
Cinta adalah milik-Mu seorang
Maka aku bersimpuh dihadapan-Mu, memohon pada-Mu
untuk memberikan sepotong cinta
dan membagi belahannya Padaku dan Padanya

~suatu masa ketika cinta menyapa~


Puisi ini selalu kubaca pada hari kelahiranku. Tadinya kupikir puisi ini tentang seorang laki-laki yang pernah kucintai, tapi ternyata puisi ini adalah tentang "cinta". Cinta menurut versiku tentunya.
Hari ini kucapai angka 30 pada umurku. Wow! I kinda feel old... but what is age compare to life that we live?

Pastinya di tiap hari ulang tahun kita akan dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan, pilihan-pilihan ataupun janji2 yang telah kita buat baik pada diri kita sendiri maupun pada org lain. Aku sendiri sebelumnya selalu merasa resah ketika hari kelahiranku akan menjelang. Merasa masih berhutang pada diri sendiri karena ada hal-hal yang belum bisa tercapai ketika usia makin bertambah.
Kali ini semua agak sedikit berbeda. Mungkin karena sebagai manusia aku sudah sedikit naik kelas dari segi kematangan dan kedewasaan, semoga...
Kali ini ku merasa lebih tenang dan santai. Tidak ada rasa seperti diburu atau keresahan karena kegagalan2 yang kualami.


Hari kelahiran yang kulewati dengan sederhana. Dimulai dengan telepon dari yang tersayang tepat saat jam bergeser dari pukul 12 malam tadi. Ucapan selamat dengan disertai doa sederhana, semoga ku tetap sehat & bahagia, serta kita tetap bisa sama-sama pada masa-masa yg akan datang... Tak lupa akupun mengirimkan doa pada sang Pencipta untuk apa-apa yang kuharapkan.
Pagi-paginya kubuka Facebook yang sudah berisi banyak sekali ucapan selamat dari teman-temanku. Memang efektif sekali site ini utk mempraktiskan banyak hal. Terharu... lalu datang telpon dari salah satu karibku, Dway, mengucapkan selamat yg diteruskan dengan obrolan panjang... haha... selalu begitu kalo sama dia memang.
Diakhiri dengan janji dia akan mengunjungiku ke Bogor...
Maka selesai sudah ceremony hari lahirku yang ke 30 ini.
Rasa syukurku untuk semua hal yang telah dilimpahkan pada diriku. Keluarga yang sehat dan selalu dalam lindungan-Nya, teman-teman yang peduli dan menyayangiku, seorang kekasih yang sangat mencintaiku... Dengan itu semua, aku bisa katakan bahwa hidupku pada dasarnya bahagia. Semoga ku bisa menikmati kebahagiaan ini. Amin...

~photo 1: me & mike @ Ngliyep beach
~photo 2: me panning left (photo by: Mba Dian-Malang)
~photo 3: me, Nita, Hera, Awin @ Langkawi-MY
~photo 4: me & tita @Train in KL-MY
~photo 5: me & 1001buku friends @Kebalen